Ratusan penumpang warga Bawean meluruk Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik setelah nasib mereka terkatung-katung hampir dua pekan di Pelabuhan Gresik akibat cuaca buruk yang melanda perairan Laut Jawa, selasa(15/01)pagi.
Sebanyak kurang lebih 630 calon penumpang asal pulau Bawean tersebut bermaksud mengadukan nasib mereka kepada para wakil rakyat. Sayang, tidak satupun anggota DPRD yang berkenan menjumpai mereka.Bahkan, dari sekian banyak anggota Dewan, baru beberapa gelintir saja yang sudah berada di kantor. Kantor DPRD nampak lengang karena sebagian besar Anggotanya "berpelesir" dengan dalih Kunjungan Kerja ke luar kota.
Kedatangan ratusan penumpang tersebut dipicu janji Pemkab Gresik untuk mendatangkan kapal besar sehari sebelumnya, Senin(14/01) kemarin yang faktanya hingga kini belum terealisasi. Ratusan warga Bawean tersebut merasa dibohongi Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
Muhammad Amin, salah seorang calon penumpang asal Sangkapura mengaku kesal selalu dijanjikan oleh pemkab Gresik.
"Padahal, persoalan ini sudah terjadi hampir tiap tahun, mestinya Pemkab Gresik memberikan solusi, bukan hanya janji,"katanya.
Dikatakan Amin, selama dua pekan tertahan di Pelabuhan Gresik, pengeluaran para penumpang menjadi membengkak karena harus mempertahankan hidup.
"Bahkan, beberapa calon penumpang sudah kehabisan bekal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,"ucapnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, cuaca ekstrim dan gelombang tinggi melanda perairan Laut Jawa mengakibatkan sejumlah pelayaran terpaksa ditunda, termasuk kapal penumpang yang tertahan hampir dua pekan. Kondisi ini membuat para calon penumpang kelimpungan karena kehabisan bekal. Mereka berharap, Pemerintah segera turun tangan membantu ratusan penumpang yang terlantar hampir dua pekan tersebut.
Hingga berita ini diunggah, ratusan calon penumpang tujuan pulau Bawean masih berada di depan Kantor DPRD Gresik untuk mengadukan nasib mereka.(Ika)
Sebanyak kurang lebih 630 calon penumpang asal pulau Bawean tersebut bermaksud mengadukan nasib mereka kepada para wakil rakyat. Sayang, tidak satupun anggota DPRD yang berkenan menjumpai mereka.Bahkan, dari sekian banyak anggota Dewan, baru beberapa gelintir saja yang sudah berada di kantor. Kantor DPRD nampak lengang karena sebagian besar Anggotanya "berpelesir" dengan dalih Kunjungan Kerja ke luar kota.
Kedatangan ratusan penumpang tersebut dipicu janji Pemkab Gresik untuk mendatangkan kapal besar sehari sebelumnya, Senin(14/01) kemarin yang faktanya hingga kini belum terealisasi. Ratusan warga Bawean tersebut merasa dibohongi Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
Muhammad Amin, salah seorang calon penumpang asal Sangkapura mengaku kesal selalu dijanjikan oleh pemkab Gresik.
"Padahal, persoalan ini sudah terjadi hampir tiap tahun, mestinya Pemkab Gresik memberikan solusi, bukan hanya janji,"katanya.
Dikatakan Amin, selama dua pekan tertahan di Pelabuhan Gresik, pengeluaran para penumpang menjadi membengkak karena harus mempertahankan hidup.
"Bahkan, beberapa calon penumpang sudah kehabisan bekal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,"ucapnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, cuaca ekstrim dan gelombang tinggi melanda perairan Laut Jawa mengakibatkan sejumlah pelayaran terpaksa ditunda, termasuk kapal penumpang yang tertahan hampir dua pekan. Kondisi ini membuat para calon penumpang kelimpungan karena kehabisan bekal. Mereka berharap, Pemerintah segera turun tangan membantu ratusan penumpang yang terlantar hampir dua pekan tersebut.
Hingga berita ini diunggah, ratusan calon penumpang tujuan pulau Bawean masih berada di depan Kantor DPRD Gresik untuk mengadukan nasib mereka.(Ika)
Mimang begitulah nasib orang Bawean ( Hidup di Kepulaoan ) Yang dapat untung Oknom yang jadi Korban oarang-orang yang lemah. Kalau ada bantuan banyak yang mintak jatah. Barubaru ini sebagian Guru Agama Inpres ( PNS ) dapat bantuan tuk guru di daerah terpencil besar bantuan sesuai dengan pangkat dan golongan masing-masing guru di dipotong sebesar 50% tidak tanggung-tanggung. yang dapat 38 juta potongannya sebesar 18 juta. Sungguh amat sangat mencekik kepada rakyat bawah. hal ini akan mengadu kepada siapa? saya tidak tahu,
BalasHapus