Sebuah klub sepak bola tidak akan menarik jika tidak memiliki suporter fanatik dan kreatif yang keberadaannya selalu menyertai dalam setiap laga yang dilakoni klub baik laga tandang maupun laga kandang. Cukup Eksentrik dan Heroik tentunya.
Keberadaan suporter eksentrik, sangat mewarnai persepak bolaan di tanah air dari generasi ke generasi, bahkan tak jarang, keberadaan para suporter tersebut banyak membantu tim yang di belanya secara sporadis.
Di Gresik Jawa Timur, Suporter fanatik dan kreatif sangat dominan dalam mewarnai perkembangan persepakbolaan di kota pudak tersebut. mulai dari era Galatama hingga era IPL maupun ISL dewasa ini. para suporter tersebut merupakan pendukung dari setiap tim dari kota Gresik, ada yangtersebar menjadi pendukung Gresik United, ada juga pendukung Persegres.
Namun yang menarik, baik di era Galatama hingga sepak bola modern seperti sekarang, suporter Gresik identik dengan warna kuning dan mereka akan bersatu padu meleburkan diri menjadi "Ultras", sebutan suporter Gresik.
Dari beberapa informasi, terbentuknya Ultras Gresik di awali saat tim kebanggaan Kota Gresik berangkat ke Solo untuk menggelar laga tandang pada tahun 1999 silam.
Dengan hanya berjumlah 13 gelintir personel, Luki, seorang mahasiswa asli Gresik yang kuliah di Malang memberikan nama pada rombongan heroik itu dengan nama
ULTRAS yang bermakna Ulah Trampil dan Rasional.
"Ultras dibentuk untuk
membuat jati diri sebuah supporter yang mampu memberikan dukungan
positif dan rasional terhadap tim kebanggaannya,"kata Luki saat itu.
Selanjutnya, pada tanggal 5 November 1999, ditetapkanlah sebagai hari lahir Ultras
Gresik.
Supporter militan ini mengawali kiprahnya dengan pawai besar besaran di dalam kota Gresik dan pertama kali memberikan dukungan ke Jember pada laga Piala Gubenur I dan semakin terkenal setelah mewarnai kancah persepakbolaan tanah air dengan memberikan dukungan yang kreaatif dan eksentrik di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, saat mendampingi Petrokimia Putra menjadi Juara liga Indonesia kala itu.
Ultras Gresik bahkan pernah menyabet predikat sebagai supporter terbaik se Jawa Timur pada saat mengiringi Piala Gubernur Jatim dan di nobatkan sebagai supporter kreatif se -Indonesia fersi SIWO -PWI.
Meskipun, Petrokimia Putra akhirnya ter-degradasi, hal itu tidak membuat Ultras menjadi patah semangat untuk menghidupkan persepakbolaan di Kota Gresi, terbukti, kini suppoerter yang tergabung dalam Ultras Gresik kian hari kian bertambah banyak mencapai ratusan ribu.
Bravo Ultras Gresik, selamat Ultah yang ke 13, semoga tambah jaya. (Gresik Gress)
keren blognya update terus mantap
BalasHapus