Masjid Tertua di tanah jawa ternyata ada di desa Leran Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Demikian kira-kira yang diperbincangkan para tokoh tua di Gresik. Sayangnya, tidak banyak catatan sejarah yang bercerita mengenai keberadaan masjid ini, sebab letaknya berada di tengah-tengah areal pertambakan yang sulit dijangkau oleh kendaraan besar seperti bus pariwisata, membuat masjid yang berumur sekitar 664 tahun ini tampak asing dari hiruk pikuk kunjungan wisatawan, seperti masjid bersejarah pada umumnya di negeri ini.
Masyarakat Gresik menyebutnya Masjid Pesucinan, dan berlokasi di Dusun Pensucian, Desa Leren, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. konon katanya, masjid tersebut adalah peninggalan Syeikh maulana Malik Ibrahim, salah seorang diantara tokoh wali songo yang terkenal.
Masyarakat Gresik menyebutnya Masjid Pesucinan, dan berlokasi di Dusun Pensucian, Desa Leren, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. konon katanya, masjid tersebut adalah peninggalan Syeikh maulana Malik Ibrahim, salah seorang diantara tokoh wali songo yang terkenal.
Secara kasat mata, masjid ini tidak terlihat mempunyai nilai sejarah tinggi, sebab telah beberapa kali mengalami pemugaran. Bahkan, dari beberapa catatan yang dihimpun, Masjid Pesucinan sudah di pugar beberapa kali dan pemugaran terakhir terjadi pada tahun 2005. Akibat pemugaran tersebut, tentu saja membuat masjid ini terlihat seperti masjid baru pada umumnnya, dengan bentuk bangunan modern disertai gapura masjid yang dihiasi ukiran arab.
Namun dari seluruh bentuk masjid, masih ada tiga komponen masjid yang dipercaya masyarakat setempat sebagai bentuk asli peninggalan Sunan Gresik atau Syekh Maulana Maghribi yang juga nama lain dari Maulana Malik Ibrahim.
Tiga komponen itu adalah, pucuk kuba masjid, mimbar tempat penceramah serta kolam yang konon dulu sebagai tempat bersuci Malik Ibrahim dengan ukuran sekitar 3x3 meter.
Penduduk setempat percaya jika kolam itu buatan asli dari Malik Ibrahim, sebab air kolam yang konon memiliki khasiat menyembuhkan segala penyakit itu, rasa airnya berbeda dengan dengan beberapa kolam yang ada di sisi kiri dan kanan masjid.
"Air yang ada di kolam samping Masjid Pesucinan rasanya tawar, sedangkan air di sisi kanan dan kiri masjid rasanya asin. Itu yang membuat masyarakat setempat percaya jika kolam itu buatan asli dari kanjeng sunan," kata Sujdito, salah satu jamaah masjid yang sudah menetap tujuh tahun di wilayah Dusun Pesucinan.
Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir sejumlah tim arkeologi dan purbakala juga pernah datang dan melihat lokasi masjid, serta mengamankan sejumlah barang peninggalan masjid guna penelitian, salah satunya bedug masjid yang telah disimpan rapi di Museum Kabupaten Gresik.
Kedatangan tim arkeolog dari Trowulan Mojokerto itu juga telah melakukan sertifikat tanah masjid sebagai peninggalan sejarah.
Sehingga meski telah dipugar menjadi masjid modern, namun lokasi masjid masih diakui sebagai tempat bersejarah.
Salah satu anggota Takmir Masjid Pesucinan, Abdul Rouf mengaku, tidak banyak mengetahui secara detail cerita asal-muasal berdirinya masjid, namun berdasarkan keterangan
beberapa orang tua di Desa Leran, munculnya masjid itu secara tiba-tiba.
"Munculnya tepat pukul 00.00 malam 600 tahun yang lalu, ini karena penduduk di sekitar Desa Leran mayoritas beragama Budha, sehingga dengan kemunculan secara tiba-tiba masyarakat tidak curiga," katanya.
Masyarakat setempat juga percaya, jika Maulana Malik Ibrahim kali pertama menginjakkan kakinya di Jawa adalah di Desa Leran, dan salah satu bukti itu adalah Masjid Pesucinan itu.
Dinamakan Pesucinan, karena masjid itu merupakan tempat mensucikan diri masuk Islam bagi penduduk yang mayoritas Hindu-Budha, dan salah satu alat mensucikan adalah dengan membasuh air yang ada di kolam samping masjid.
Tiga komponen itu adalah, pucuk kuba masjid, mimbar tempat penceramah serta kolam yang konon dulu sebagai tempat bersuci Malik Ibrahim dengan ukuran sekitar 3x3 meter.
Penduduk setempat percaya jika kolam itu buatan asli dari Malik Ibrahim, sebab air kolam yang konon memiliki khasiat menyembuhkan segala penyakit itu, rasa airnya berbeda dengan dengan beberapa kolam yang ada di sisi kiri dan kanan masjid.
"Air yang ada di kolam samping Masjid Pesucinan rasanya tawar, sedangkan air di sisi kanan dan kiri masjid rasanya asin. Itu yang membuat masyarakat setempat percaya jika kolam itu buatan asli dari kanjeng sunan," kata Sujdito, salah satu jamaah masjid yang sudah menetap tujuh tahun di wilayah Dusun Pesucinan.
Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir sejumlah tim arkeologi dan purbakala juga pernah datang dan melihat lokasi masjid, serta mengamankan sejumlah barang peninggalan masjid guna penelitian, salah satunya bedug masjid yang telah disimpan rapi di Museum Kabupaten Gresik.
Kedatangan tim arkeolog dari Trowulan Mojokerto itu juga telah melakukan sertifikat tanah masjid sebagai peninggalan sejarah.
Sehingga meski telah dipugar menjadi masjid modern, namun lokasi masjid masih diakui sebagai tempat bersejarah.
Salah satu anggota Takmir Masjid Pesucinan, Abdul Rouf mengaku, tidak banyak mengetahui secara detail cerita asal-muasal berdirinya masjid, namun berdasarkan keterangan
beberapa orang tua di Desa Leran, munculnya masjid itu secara tiba-tiba.
"Munculnya tepat pukul 00.00 malam 600 tahun yang lalu, ini karena penduduk di sekitar Desa Leran mayoritas beragama Budha, sehingga dengan kemunculan secara tiba-tiba masyarakat tidak curiga," katanya.
Masyarakat setempat juga percaya, jika Maulana Malik Ibrahim kali pertama menginjakkan kakinya di Jawa adalah di Desa Leran, dan salah satu bukti itu adalah Masjid Pesucinan itu.
Dinamakan Pesucinan, karena masjid itu merupakan tempat mensucikan diri masuk Islam bagi penduduk yang mayoritas Hindu-Budha, dan salah satu alat mensucikan adalah dengan membasuh air yang ada di kolam samping masjid.
masjid pesucinan merupakan masjid peninggalan dari syech maulana malik ibrahim
BalasHapuskonon sebelum syech malik bermukim ke gresik beliau menetap di leran dan mengembangkan agama islam ditempat ini wa qiela beliau datang dengan ronbonganya dan menepikan kapalnya/perahu di PANGKALAN (sekarang jadi area tambak pangkalan)desa leran
semenjak beliau bermukim di gresik semua aktifitas dalam masjid dihandle sama sayyid jakfar sayyid umar sayyid abu huroiroh sayyid mujtahid (yang kesemuanya dimakamkan di sebelah barat masjid dan sampai saat ini makam tersebut disebut oleh warga masyarakat setempat dengan sebutan MAKAM KERAMAT CINAN
cerita ini berdasar atas tutur tinular dari orang-orang tua (turun temurun)
dan konon masjid ini dibuat oleh syech malik dengan beratap dari SIRAP (KAYU) setelah dimakan waktu maka lapuklah sirap tersebut dan oleh warga diganti dengan KAJANG (jemis anyaman daun nipah)yang kebetulan banyak pohon nipah didaerah ini
setelah kajang diganti dengan SENG dan yang saya tahu saat itu sudah beratap seng
pada tahun 1986 renofasi menjadi GENTENG sampai saat sekarang ini
mengenai sugestinya bahwa masjid muncul secara tiba-tiba wallahu a'lam
terima kasih atas komentar dan infonya bang Akhmat Zaiyadi.
Hapusmemang kami cukup kesulitan mengembangkan tulisan kami mengenai Masjid Pesucinan, hal itu dikarenakan minimnya nara sumber yg dapat kami ajak berdiskusi.
sepertinya soal "MAKAM KERAMAT CINAN" dan sosok "sayyid jakfar sayyid umar sayyid abu huroiroh sayyid mujtahid" cukup menarik untuk di tulis. supaya para pembaca, khususnya generasi muda dapat mengetahui sepak terjang perjuangan para leluhur. kalau boleh tahu, nomor bang Akhmat Zaiyadi yg bisa dihubungi berapa.
bisa dikirim via e mail ke gresikgresik@gmail.com atau gresikgress@gmail.com, atau via sms ke 0821 4361 6789
tank's. kita tunggu.
komentar;info dr p akhmad zaiyadi kng lenkap.
Hapusada sebua kolam disamping masjid,yg insa Allah air nya bs dibuat obat serba guna,pengalaman; saya ambil air 1 btl aqua saya taburkan ke tambak/kolam ikan dg membaca Al fatekhah,Alhamdhulillah tdk diserang hama/penyakit,dan mendapat hasil panen yg melimpah.info hub Farid no tlp 031 78149432
tempatnya sebelah mana ya/.,.,.
BalasHapussekarang masuk desa leran kecamatan manyar. Sebelah barat kurang lebih 500 m Dari Kubur Panjang/Pemakaman Siti fatimah Binti Maimun di desa leran kecamatan manyar kabupaten gresik. Kondisinya sekarang persis seperti yang ada di gambar/foto... thx
BalasHapuskomentar;info dr p akhmad zaiyadi kng lenkap.
BalasHapusada sebua kolam disamping masjid,yg insa Allah air nya bs dibuat obat serba guna,pengalaman; saya ambil air 1 btl aqua saya taburkan ke tambak/kolam ikan dg membaca Al fatekhah,Alhamdhulillah tdk diserang hama/penyakit,dan mendapat hasil panen yg melimpah.info hub Farid no tlp 031 78149432
beli satu obat perangsang wanita
BalasHapus