• Breaking News

    Rabu, 07 November 2012

    Semen Gresik Genjot Kapasitas Pabrik Tuban ke Level Maksimal


    PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) terus memacu kinerja pabrik terbarunya, Pabrik Tuban IV. Pabrik anyar yang baru saja diresmikan Menteri BUMN Dahlan Iskan 12 Oktober 2012 tersebut akan dikerek kapasitasnya menjadi 3 juta ton per tahun dari desain awal 2,5 juta ton per tahun.

    Direktur Utama Semen Gresik, Dwi Soetjipto, mengatakan, produksi komersial Pabrik Tuban IV sudah dimulai sejak 1 Juli 2012. Hingga saat ini perseroan terus memacu kinerja Pabrik Tuban IV menuju kapasitas yang ditargetkan. ”Kami gembira produksi komersial Pabrik Tuban IV berjalan mulus. Kami sekarang bekerja keras agar kapasitas 3 juta ton per tahun dari Pabrik Tuban IV bisa segera tercapai,” ujar Dwi.

    Dari sisi teknis, sambung Dwi, operasional pabrik dengan investasi Rp 3,18 triliun tersebut berjalan mulus. Mesin-mesin di dalam pabrik bisa langsung running untuk memproduksi semen guna memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat. Hal ini melengkapi sejumlah mesin seperti finish mill dan packer yang telah beroperasi sejak Januari 2012.

    ”Artinya tahapan mulai dari ground breaking pada 2009, fire on pada April lalu, commissioning pada Juni 2012, hingga produksi komersial, semuanya berjalan on the right track. Kelancaran produksi membuat kami sangat bangga sekaligus membuktikan kehandalan SDM lokal dan industri manufaktur lokal yang menjadi penyangga utama pembangunan pabrik dengan konsep swakelola ini,” tutur Dwi.

    Kinerja Pabrik Tuban IV yang memuaskan tersebut menyuntikkan semangat baru bagi perseroan untuk terus menciptakan kinerja terbaik. Hingga September 2012, Semen Gresik berhasil membukukan penjualan sebesar 16 juta ton semen, tumbuh 14,1 persen dibanding September 2011. Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 13,677 triliun hingga September 2012, meningkat 17,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerja menggembirakan tersebut membuat laba bersih perusahaan semen terbesar di Indonesia itu melonjak 22 persen menjadi Rp 3,38 triliun hingga September 2012.

    ”Pertumbuhan kinerja yang meyakinkan ini tidak terlepas dari strategi perseroan untuk terus melakukan ekspansi secara terukur diiringi dengan efisiensi dan inovasi produksi. Kehadiran Pabrik Tuban IV yang mampu selesai tepat waktu dan beroperasi secara komersial dengan baik akan menjadi modal bagi perseroan untuk menciptakan kinerja yang jauh lebih baik di masa mendatang,” jelas Dwi.

    Dwi yakin kinerja perseroan bakal semakin moncer ketika kapasitas Pabrik Tuban IV bisa optimal dalam waktu tidak lama lagi. Apalagi, perseroan juga bakal segera mengoperasikan pabrik baru Tonasa V di Pangkep, Sulsel, milik salah satu anak usaha, yaitu PT Semen Tonasa. "Per awal November, progress Tonasa V sudah 99 persen. Fire on telah dilakukan pada 16 September 2012. Saat ini masuk tahap commissioning sampai Desember dan akan segera beroperasi," jelasnya.
    Kehadiran Pabrik Tuban IV dan Tonasa V akan mengerek kapasitas produksi Semen Gresik Group menjadi lebih dari 26 juta ton. "Sesuai roadmap, kapasitas perseroan akan mencapai lebih dari 32,8 juta ton pada 2016. Ekspansi secara berkelanjutan ini ditopang pembangunan pabrik yang dalam waktu dekat ini juga akan kami lakukan di Jawa Tengah dan Padang," tutur Dwi.

    Menurut Dwi, ekspansi menjadi hal yang tak terelakkan di tengah terus bertumbuhnya pasar semen nasional. Tahun ini permintaan semen secara nasional diprediksi tumbuh 14 persen menjadi 54,7 juta ton. Sampai September 2012, konsumsi semen sudah mencapai 39,4 juta ton atau naik 15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Hingga 2017, pertumbuhan diprediksi mencapai 9-10 persen per tahun. Konsumsi semen pada 2017 diperkirakan menembus 84,9 juta ton.

    "Jika tak ada ekspansi untuk mengerek produksi, akan terjadi shortage (kelangkaan) di pasar semen nasional yang bisa berujung pada tak terkendalinya harga semen. Jika itu terjadi tentu akan mengganggu perekonomian nasional. Karena itu, Semen Gresik Group berkomitmen terus melakukan ekspansi sebagai upaya untuk berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi nasional," kata Dwi.

    Dwi menuturkan, terdapat sejumlah faktor yang membuat pasar semen nasional sangat menarik. Di antaranya adalah pertumbuhan ekonomi yang terus menanjak, iklim investasi yang membaik, dan ekspansi infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi diprediksi menembus 7 persen pada 2014 dan akan menembus 8-9 persen pada periode 2015-2025. Pendapatan per kapita penduduk yang saat ini lebih dari US$ 3.000 diprediksi akan menembus minimal US$ 14.000 pada 2025. Hal tersebut akan meningkatkan daya beli warga, termasuk untuk konsumsi semen.

    ”Konsumsi semen per kapita Indonesia saat ini masih rendah di kisaran 200 kg per kapita per tahun, di bawah China yang mencapai sekitar 1.800 kg per kapita per tahun, Singapura 800 kg, Malaysia sudah mencapai 600 kg atau Vietnam dan Thailand sekitar 400 kg. Dengan konsumsi yang masih rendah ini, peluang pertumbuhan masih sangat terbuka dan industri semen wajib mengantisipasi lonjakan permintaan tersebut,” tegas Dwi.

    Adapun pembangunan infrastruktur akan didongkrak program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di mana ada pembangunan jalan hingga 5.940 kilometer senilai Rp507 triliun. "Secara langsung, pembangunan infrastruktur tentu membutuhkan bulk cement. Secara tidak langsung, pembangunan infrastruktur akan menjadi pengungkit bagi sektor lain seperti properti yang tentu juga menjadi pasar empuk bagi industri semen," ujarnya.

    Melihat peluang emas tersebut, sambung Dwi, Semen Gresik Group sudah mengantisipasinya lewat serangkaian ekspansi. "Semen Gresik Group optimistis bisa tetap menjadi penguasa pasar dan bahkan menambah market share di tengah pasar yang terus bertumbuh dan kian kompetitif. Sebagai langkah awal, saat ini kami berkonsentrasi memacu kapasitas Pabrik Tuban IV menuju kondisi optimal, merampungkan Pabrik Tonasa V, dan menyiapkan pembangunan pabrik baru di Jateng serta Sumatera Barat," ujarnya.



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel