Kerusakan lingkungan di kawasan utara Gresik semakin parah. Khususnya untuk wilayah pesisir pantai yang ada di Desa Ngimboh. Kawasan sepanjang pantai tersebut kini terlihat kering kerontang. Padahal, dulu di kawasan itu penuh dengan hutan mangrove yang berfungsi untuk melindungi kawasan pantai tersebut dari abrasi.
Nasrullah. Nasrullah (42) salah seorang warga Desa Ngimboh mengatakan, kondisi seperti itu sudah terjadi sejak 6 bulan yang lalu.
“sudah enam bulan ini kondisi pantai utara sudah sangat parah, terlebih jika musim hujan sudah tiba,”Ucap Nasrullah.
Dikatakan Nasrullah, hutan mangrove di kawasan itu menjadi rusak disebabkan oleh akvititas beberapa industri yang ada, yang melakukan reklamasi secara serampangan dan membabi buta.
Kendati demikian, Nasrullah juga tidak mengetahui jenis industri apa yang berdiri di tempat itu. “Kalau yang saya tahu itu pastinya di sini ada galangan kapal,”bebernya.
Nasrullah mengaku, seluruh warga menjadi sangat resah dengan ada kerusakan hutan mangrove tersebut. Sebab, tanpa adanya hutan mangrove, air laut sewaktu-waktu bisa langsung naik ke daratan dan meludeskan bagunan yang ada diatasnya.
sebenarnya kondisi tersebut sudah dilaporkan kepada aparat desa, Namun, hingga saat ini masih belum ada tindakan apapun terkait persoalan tersebut.
“mungkin saja kepala desanya tidak berani, sebab informasinya beberapa pemilik perusahaan yang melakukan pengrusakan hutan mangrove itu ada yang kerabatnya bupati Gresik,”imbuhnya.
Karena itupula warga desa hanya bisa pasrah karena tidak tahu harus mengadukan persoalan itu kepada siapa lagi.
Nasrullah menuturkan, warga desa sebenarnya sudah memiliki peraturan terhadap siapa saja yang melakukan pengrusakan terhadap hutan mangrove di kawasan itu, yakni bagi setiap warga yang mencabut satu bibit mangrove yang masih kecil maka akan didenda Rp 100 ribu.
“Lha ini kok malah berani merusak sampai 2 hektar sepert ini, jadi hukumannya harus jauh lebih berat,”tandasnya.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik Tugas Husni Syarwanto berjanji, pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk meninjau kerusakan hutan mangrove seperti yang dikeluhkan warga.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik Tugas Husni Syarwanto berjanji, pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk meninjau kerusakan hutan mangrove seperti yang dikeluhkan warga.
“Jadi nanti akan kita lihat seberapa parah kerusakan hutan mangrovenya disitu,”ucap mantan kepala dinas PU tersebut.(sunan/Gresik Gress)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar