Industri memunculkan berbagai peluang ekonomi disamping memunculkan berbagai persoalan sosial,budaya serta lingkungan. Tingginya
perkembangan industrialisasi tersebut tentunya perlu direspon secara arif dan positif, sebab
Industrialisasi di era modern ini merupakan suatu keniscayaan yang tidak mungkin ditolak, sehingga apapun resikonya, semua pihak harus mampu menangkap setiap potensi yang menyertainya meskipun harus ada peningkatan mutu dan skill serta kemandirian agar setiap orang mampu memanfa'atkan
peluang yang ada.
Di Kabupaten Gresik Jawa Timur, Puluhan pemuda putus sekolah dari
kalangan ekonomi kelas bawah, mulai mengasah ketrampilan dan skillnya.
mereka dengan antusias mengikuti pelatihan Mengelas gratis yang digelar
di Balai Desa Gredek Kecamatan Duduk sampeyan Kabupaten Gresik Jawa
Timur ,selasa(27/11).
Selama hampir satu bulan, puluhan pemuda yang datang dari berbagai daerah tersebut berlatih mengasah skill dan kemampuan mengelas untuk kemudian dapat mengambil peran di ranah industri.
Farid Abdillah, Ketua LSM Pusat Demokrasi dan Kemanusiaan(PudaK) sekaligus penyelenggara, mengatakan, upaya mensinergikan keberadaan industri dengan masyarakat luas mau tidak mau menjadi prioritas dan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, pelaku industri maupun masyarakat itu sendiri.
"Faktanya, hingga kini kebanyakan industri belum bisa bersinergi dengan masyarakat atau lingkungan secara harmonis, meskipun berbagai peraturan dan kebijaksanaan perusahaan berupa program pemberdayaan masyarakat melalui Coorporate Sosial Responsibility (CSR) sudah dilakukan, namun berbagai ketimpangan dan penyelewengan terus saja terjadi seolah sulit untuk dikonsolidir,"katanya.
Dikatakan Farid, Kondisi realitas masyarakat yang selalu menuntut keadilan dan pemerataan terus saja terjadi. hal itu semakin mengungkap fakta bahwa ada disharmoni dikalangan masyarakat bawah.
"Banyaknya tuntutan masyarakat berupa fasilitas umum atau pekerjaan, Maraknya aksi demonstrasi masyarakat di sekitar kawasan industri dengan berbagai alasan yang melatar-belakanginya, Maraknya pemerasan dan tindak kriminalitas oleh berbagai elemen masyarakat adalah gambaran tingginya resistensi Konflik antara masyarakat dengan pelaku industri,"katanya.
dapat disimpulkan, bahwa berbagai program atau anggaran yang diselenggarakan baik oleh industri ataupun pemerintah belum dapat menyentuh akar persoalan masyarakat, yaitu menuju masyarakat yang berdaya.
"jadi Pelatihan Mengelas Gratis untuk warga sekitar Industri ini adalah upaya menuju masyarakat agar berdaya,"jelas Aktifis yang juga sebagai Direktur LSM Pudak dan berperan menumbangkan era Orde baru dan kini menjadi pelopor kebangkitan gerakan muda di wilayah Pantura tersebut.
pelatihan itu sendiri adalah Pelatihan Dasar Mengelas Gratis bagi pemuda Desa Sekitar Industri dan memakan waktu 150 jam, 50 jam untuk materi Teori dan 100 jam untuk Praktikum.
"diharapkan nantinya peserta dapat mempunyai pengetahuan K3 atau Keselamatan kerja,lalu mereka mampu membaca dan memahami gambar kerja teknik, mampu menguasai teori pengelasan logam dan prosedur pengelasan sesuai standar, dan terakhir mereka dapat memahami tentang welding theory, cutting and forming, measuring and marking, working procedure serta mampu membuat karya las,"tutupnya.(sumber: www.suarakawan.com)
Selama hampir satu bulan, puluhan pemuda yang datang dari berbagai daerah tersebut berlatih mengasah skill dan kemampuan mengelas untuk kemudian dapat mengambil peran di ranah industri.
Farid Abdillah, Ketua LSM Pusat Demokrasi dan Kemanusiaan(PudaK) sekaligus penyelenggara, mengatakan, upaya mensinergikan keberadaan industri dengan masyarakat luas mau tidak mau menjadi prioritas dan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, pelaku industri maupun masyarakat itu sendiri.
"Faktanya, hingga kini kebanyakan industri belum bisa bersinergi dengan masyarakat atau lingkungan secara harmonis, meskipun berbagai peraturan dan kebijaksanaan perusahaan berupa program pemberdayaan masyarakat melalui Coorporate Sosial Responsibility (CSR) sudah dilakukan, namun berbagai ketimpangan dan penyelewengan terus saja terjadi seolah sulit untuk dikonsolidir,"katanya.
Dikatakan Farid, Kondisi realitas masyarakat yang selalu menuntut keadilan dan pemerataan terus saja terjadi. hal itu semakin mengungkap fakta bahwa ada disharmoni dikalangan masyarakat bawah.
"Banyaknya tuntutan masyarakat berupa fasilitas umum atau pekerjaan, Maraknya aksi demonstrasi masyarakat di sekitar kawasan industri dengan berbagai alasan yang melatar-belakanginya, Maraknya pemerasan dan tindak kriminalitas oleh berbagai elemen masyarakat adalah gambaran tingginya resistensi Konflik antara masyarakat dengan pelaku industri,"katanya.
dapat disimpulkan, bahwa berbagai program atau anggaran yang diselenggarakan baik oleh industri ataupun pemerintah belum dapat menyentuh akar persoalan masyarakat, yaitu menuju masyarakat yang berdaya.
"jadi Pelatihan Mengelas Gratis untuk warga sekitar Industri ini adalah upaya menuju masyarakat agar berdaya,"jelas Aktifis yang juga sebagai Direktur LSM Pudak dan berperan menumbangkan era Orde baru dan kini menjadi pelopor kebangkitan gerakan muda di wilayah Pantura tersebut.
pelatihan itu sendiri adalah Pelatihan Dasar Mengelas Gratis bagi pemuda Desa Sekitar Industri dan memakan waktu 150 jam, 50 jam untuk materi Teori dan 100 jam untuk Praktikum.
"diharapkan nantinya peserta dapat mempunyai pengetahuan K3 atau Keselamatan kerja,lalu mereka mampu membaca dan memahami gambar kerja teknik, mampu menguasai teori pengelasan logam dan prosedur pengelasan sesuai standar, dan terakhir mereka dapat memahami tentang welding theory, cutting and forming, measuring and marking, working procedure serta mampu membuat karya las,"tutupnya.(sumber: www.suarakawan.com)
nice
BalasHapuswww.titianmc.co.id
infoahlik3.wordpress.com