Suasana haru mengiringi prosesi pemakaman jenazah KH
Munawar, tokoh pendiri Pondok Pesantren Darut Taqwa, yang kharismatik
dan menjadi panutan masyarakat Gresik khususnya dan Jawa Timur umumnya di Desa Dahan Rejo Kecamatan
Kebomas Gresik Jawa Timur, Selasa (27/11).
Ribuan santri, para tokoh masyarakat serta alim ulama yang datang dari berbagai daerah mengiringi kepergian jenazah KH Munawar ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Tidak sedikit diantara mereka tak kuasa menahan jatuhnya air mata karena rasa haru yang mendalam.
Terdengar kalimat talqin La Illah ha Illallahu Muhammaddur Rasulullah bergemuruh bersahut-sahutan saat mobil ambulance yang membawa jenasah pendiri PP Darut Taqwa tiba.
Sebelum dimasukkan ke liang lahat, terlebih dahulu jenazah
disholatkan secara berjama'ah. Isak tangis diselingi rintihan membuat suasana semakin haru biru hingga banyak diantaranya berebut untuk
mengangkat jenazah kyai kharismatik tersebut.
Salah satu staff pengajar di STAI Darut Taqwa, Syifa'ul Qulub mengatakan bahwa KH Munawar merupakan tokoh panutan di kota Gresik.
“Beliau sudah lama menderita sakit hingga seringkali masuk rumah
sakit. Namun beliau selalu sabar, bahkan beliau selalu menghadiri setiap
undangan dari warga meski kondisinya payah,” katanya.
KH As’ad Toha, tokoh ulama yang juga teman seperjuangan KH Munawar,
mengaku terharu dan kehilangan. Sebab, sosok panutan seperti KH Munawar
sudah jarang ditemuinya.
“Masyarakat Gresik merasa cukup kehilangan. Banyak jasa-jasa beliau
untuk memajukan dan memperjuangkan agama Islam di Gresik ini,” katanya.(ik/Gresik Gress)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar