Peristiwa Krisis BBM di
Gresik dan sekitarnya kemungkinan akan berakhir hari ini. Hal ini
disampaikan General Manajer PT Pertamina Unit Pemasaran V Jatim, Afandi,
Selasa. ”Minggu kemarin, pemerintah sudah memberhentikan kebijakan
pengendalian BBM, sejak saat itu distribusi kembali dijalankan ke 1.100
SPBU se-wilayah Jawa-Bali-Nusra sesuai kebutuhan,” .
Akibat pengendalian BBm bersubsidi ini, terjadi krisis di sejumlah tempat di Jawa Timr termasuk di Kabipaten Gresik yang hampir semua SPBUnya kehabisan stok. Jika masih ada laporan SPBU
yang masih terdapat antrean panjang dan krisis BBM , hal itu
dimungkinkan hanya masalah teknis distribusi saja. Dia memastikan tidak
akan memakan waktu lama. ”Dalam hitungan jam, hari ini stok BBM subsidi
akan kembali normal,” jelasnya.
Pengendalian
BBM bersubsidi ini sebenarnya dimaksudnya untuk menghentikan jebolnya
anggaran subsidi BBM. Bila tidak dibatasi penggunaannya, diperhitungkan
kuota untuk Jatim jenis premium akan habis pada 18 Desember, sedangkan
solar pada 15 Desember 2012. BBM bersubsidi jenis premium bagi Jatim
selama 2012 sebanyak 3,79 juta kiloliter (kl) dan solar 1,98 juta kl
Sebagai
gambaran, hingga akhir Oktober lalu, konsumsi BBM bersubsidi di Jatim
untuk jenis premium kuotanya 3,1 juta kl, namun realisasi 3,24 juta kl.
Sedangkan konsumsi solar 1,65 juta kl, realisasinya 1,722 juta kl.
Pengendalian
BBM bersubsidi sebanyak 28 persen dari pasokan normal, lanjut Afandi,
selain sebagai upaya menjaga kuota hingga akhir tahun nanti, juga untuk
mengalihkan masyarakat mampu agar mengonsumsi BBM nonsubsidi. ”Tapi
upaya itu sepertinya kurang maksimal, karena masyarakat yang mampu
ternyata juga ikut antre BBM subsidi,” pungkasnya.
Mengetahui
kebijakannya tidak efektif, Pertamina dan pemerintah kembali
menormalkan pasokan BBM untuk menghindari krisis BBM. Sebab abanyaknya
aduan dari masyarakat perihal langkanya BBM subsidi di pasarn.
(kompas/LI/Merdeka/Gresik.co, editor:anang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar