Krisis energi yang melanda hampir semua negeri di berbagai belahan dunia membuat semua pihak berfikir ulang mengenai upaya efisiensi dan penghematan agar energi yang semakin menipis tersebut tidak menjadikan persoalan yang dapat membuat resistensi global terjadi.
Di Kabupaten Gresik Jawa Timur, Pemerintah setempat getol mensosialisasikan program hemat energy kepada beberapa stakeholder termasuk kepada kalangan akademisi.
Mereka keluar masuk berkomusikasi dengan pihak sekolah setingkat SMA, SMP, beberapa Pondok Pesantren dan Perguruan tinggi. bahkan, eberapa kelompok Peternak pengguna biogas dan pabrikan tak luput dari sasaran sosialisasi.
Wakil Bupati Gresik, Drs. Mohammad Qosim, M.Si, mengatakan, sosialisasi penghematan Energi ini merupakan bentuk kepedulian kita bersama untuk melakukan penyelamatan alam dari krisis global yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
"Penghematan energy itu bisa dilakukan mulai dari hal yang
paling kecil, misalnya, dengan mematikan lampu yang tidak digunakan di siang hari maupun pada malam hari serta meminimalisir pemakaian peralatan listrik di rumah masing-masing,"katanya.
Dimasing-masing SKPD Pemkab Gresik sudah terbentuk tim hemat Energi, untuk itu masyarakat
diminta ikut mensukseskan program ini.
"di Kabupaten Gresik ada sekitar 4.500 lembaga Pendidikan anak usia dini (PAUD) kalau 1 lembaga
PAUD mampu menghemat listrik Rp.1000 sehari, maka sudah jutaan uang bisa
dihemat dan dipergunakan masyarakat yang membutuhkan. dengan merubah mengubah perilaku kita untuk berhemat, maka kita sudah melakukan penyelamatan akan kelangsngan hidup anak cucu kita di masa mendatang,"katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar