Harga Sapi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lamongan Jawa Timur mengalami lonjakan yang signifikan. Lonjakan harga tersebut dipicu oleh adanya pembatasan kuota impor sapi sebesar empat puluh persen yang dilakukan pemerintah, sehingga membuat harga sapi di pasaran mengalami
kenaikan.
Kenaikan harga sapi terjadi di Hampir semua pasar sapi tradisional yang ada di Wilayah Kabupaten Lamongan, harga sapi naik hingga tiga juta per ekornya, tentu saja
kenaikan harga sapi tersebut berpengaruh pada melonjaknya harga daging sapi di
pasaran.
Salah satu pedagang sapi di pasar tradisional
sidoarjo desa Bangkalan pale, Paidi (51) mengatakan, jika sebelumnya sapi berukuran sedang
harganya hanya berkisar lima juta rupiah, dengan kebijakan pembatasan impor
sapi tersebut saat ini harganya melejit menjadi tujuh hingga delapan juta
rupiah.
Sejumlah pedagang sapi mengaku, kenaikan harga sapi ini
telah terjadi semenjak sepekan terakhir, dan diduga, berkurangnya pasokan serta
langkanya sapi di pasaran menjadi pemicu utama naiknya harga sapi tersebut.
akibat kondisi ini, sejumlah pedagang sapi mengeluh,
pasalnya, banyaknya permintaan dari masyarakat membuat pedagang harus bersusah
payah memburu sapi dari daerah lain, seperti Kabupaten jombang, mojokerto serta
pasuruan.
Mahalnya harga sapi, serta keberadaannya yang langka di
pasaran, tentu saja berdampak pada kenaikan harga daging sapi, jika semula
daging sapi hanya seharga lima puluh sembilan
ribu per kilo gramnya, kini melejit menjadi enam puluh lima ribu rupiah.
Selain itu, sejumlah pedagang pun memilih menutup lapak
dagangannya lantaran tidak memiliki daging yang harus dijual kepada pelanggan.(i/Gresik Gress)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar