Kondisi Pesisir pantai utara kabupaten Gresik jawa Timur, biasanya hanya dikenal sebagai wilayah perikanan saja. Namun tidak demikian bagi Muhammad Muslich, warga desa
Ngimboh Kecamatan Ujungpangkah.
Muslich memanfa'atkan tekstur tanah yang berpasir di pantura untuk menanam dan membudidayakan buah
naga dipekarangan samping rumahnya. dari situ, ia bisa mendapatkan
penghasilan yang lumayan.
Dalam setahun pria yang biasa di panggil Dapdip tersebut bisa mendapatkan penghasilan
belasan juta rupiah dari penjualan buah naga tersebut.
Berawal dari browsing di internet, Alumnus S2 Unair Surabaya tersebut berusaha membudidayakan tanaman asal Meksiko tersebut dirumahnya, Dapdip mulai mengembangkan secara serius tanaman buah naga di pekarangan samping rumahnya yang berada di dekat pesisir Pantai Utara.
Ternyata upaya Dapdip berbuah manis. Tanaman buah naga yang dikembangkannya tumbuh dengan baik dan berbuah. Dalam setahun sedikitnya dia mampu memanen buah naga sebanyak dua kali dengan harga buah lima belas ribu untuk yang jenis White, dan dua puluh lima ribu untuh yang jenis red per kilogramnya.
Dalam hal perawatan, tanaman yang tidak banyak membutuhkan air ini juga relatif mudah. Bibit dapat diperoleh dari batang tanaman yang sudah dewasa. Selanjutnya untuk pemupukan hanya memerlukan pupuk kandang. Selanjutnya pemeliharaan rutin hanya dengan menyiangi tanaman gulma yang tumbuh di sekitar pohon.
Setelah berjalan hampir empat tahun, Dapdip kini telah menikmati hasil budidaya buah naga miliknya. Bahkan, keberhasilannya juga telah menginspirasi beberapa warga lainnya untuk ikut mengembangkan tanaman buah naga.
Berawal dari browsing di internet, Alumnus S2 Unair Surabaya tersebut berusaha membudidayakan tanaman asal Meksiko tersebut dirumahnya, Dapdip mulai mengembangkan secara serius tanaman buah naga di pekarangan samping rumahnya yang berada di dekat pesisir Pantai Utara.
Ternyata upaya Dapdip berbuah manis. Tanaman buah naga yang dikembangkannya tumbuh dengan baik dan berbuah. Dalam setahun sedikitnya dia mampu memanen buah naga sebanyak dua kali dengan harga buah lima belas ribu untuk yang jenis White, dan dua puluh lima ribu untuh yang jenis red per kilogramnya.
"biasanya, saat panen pembeli datang langsung ke lokasi dan langsung membeli serta membawanya,"katanya.
Dalam hal perawatan, tanaman yang tidak banyak membutuhkan air ini juga relatif mudah. Bibit dapat diperoleh dari batang tanaman yang sudah dewasa. Selanjutnya untuk pemupukan hanya memerlukan pupuk kandang. Selanjutnya pemeliharaan rutin hanya dengan menyiangi tanaman gulma yang tumbuh di sekitar pohon.
Setelah berjalan hampir empat tahun, Dapdip kini telah menikmati hasil budidaya buah naga miliknya. Bahkan, keberhasilannya juga telah menginspirasi beberapa warga lainnya untuk ikut mengembangkan tanaman buah naga.
"saya sudah melakukan pembibitan, jadi, apabila warga ingin menanamnya bisa beli disini, cukup 15 ribu rupiah per batang harga bibitnya,"katanya.
Tanaman buah naga bisa digunakan sebagai tanaman hias untuk memperindah halaman rumah sekaligus bisa dinikmati buahnya. Buahnya dapat dipetik setiap minggu apabila sudah memiliki lebih dari 10 cabang produksi.
Kelebihan penanaman buah naga di pot adalah kita biasa memindahkan dan mengatur letak tanaman sesuai keinginan. Tetapi untuk menghasilkan tanaman buah naga yang produktif tetap harus diketahui cara perawatan dan pemupukan yang benar.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pembudidayaan buah naga di pot :
1. Menyiapkan Pot
Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.
2. Menyiapkan Tiang Panjatan
Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.
Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.
3. Media Tanam
Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.
4. Penanaman bibit
Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.
5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.
Cabang hasil pemangkasan bisa ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di tanam di pot yang lain. (Gresik Gress)
Kelebihan penanaman buah naga di pot adalah kita biasa memindahkan dan mengatur letak tanaman sesuai keinginan. Tetapi untuk menghasilkan tanaman buah naga yang produktif tetap harus diketahui cara perawatan dan pemupukan yang benar.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pembudidayaan buah naga di pot :
1. Menyiapkan Pot
Anda bisa menggunakan berbagai jenis pot dari bahan semen, plastic, tanah liat atau drum bekas yang dipotong. Tetapi menurut pengalaman, pot dari bahan tanah liat adalah yang paling ideal karena tanaman buah naga membutuhkan perubahan suhu yang drastic dari siang ke malam dalam proses pembungaan. Ukuran pot yang digunakan semakin besar semakin baik, minimal berdiameter sekitar 40cm.
2. Menyiapkan Tiang Panjatan
Tanaman buah naga membutuhkan tiang panjatan untuk menopang supaya tidak roboh. Nantinya tiang ini akan dililit akar udara dan akan menopang beberapa cabang produksi yang berat yang tentu saja perlu dipilih dari bahan yang kuat tetapi juga perlu diperhatikan jangan sampai pot tidak bisa menahan beban berat tiang panjatan.
Sebaiknya tiang panjatan dibuat dari besi beton berdiameter 8-10 cm, atau balok kayu yang kuat dan tahan lama karena usia buah naga yang bisa mencapai puluhan tahun. Tinggi tiang antara 150-200 cm disesuaikan dengan besar pot. Pada bagian bawah tiang diberi kaki-kaki penguat agar nantinya bisa kuat dan tidak mudah goyah. Untuk tiang dari besi beton, bagian yang terpendam dalam tanah bisa diberi aspal untuk menghindari karat. Untuk bagian atas tiang diberi piringan yang berbentuk seperti stir mobil yang berfungsi untuk menyangga cabang-cabang produksi yang banyak.
3. Media Tanam
Setelah pot dan tiang panjatan sudah selesai disiapkan, selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Bahan-bahannya adalah pasir, tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 2:1:3:1. Anda juga bisa menambahkan bubuk batu bata merah secukupnya dan dolomit (kapur pertanian) sebanyak 100 g dicampur rata dengan bahan-bahan tersebut. Kemudian media tanam disiram dengan air hingga kondisi jenuh dan dibiarkan selama sehari semalam.
4. Penanaman bibit
Bibit sebaiknya dipilih yang besar, dari batang tua yang berwarna hijau tua keabuan dan bebas dari penyakit. Idealnya panjang bibit yang ditanam minimal 30 cm. Selanjutnya bibit ditanam disekitar tiang panjatan dengan kedalaman 10 cm, jangan terlalu dalam karena akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang bagus. Setelah ditanam media tanam ditekan-tekan agar bibit tidak mudah roboh. Selanjutnya media tanam disiram dengan air dan diletakkan ditempat terbuka tidak ternaungi yang terkena sinar matahari langsung.
5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman buah naga yang ditanam di pot tidak jauh beda dengan buah naga yang ditanam dikebun yaitu meliputi pemupukan, penyiraman dan pemangkasan cabang yang tidak diperlukan. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tanaman dipastikan menempel dengan baik pada tiang panjatan dan tidak roboh, oleh karena itu perlu dilakukan pengikatan batang buah naga pada tiang dengan menggunakan tali atau kawat dengan bentuk ikatan seperti angka ‘8’ tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusak batang atau cabang seiring pertumbuhannya yang semakin membesar.
Cabang hasil pemangkasan bisa ditanam kembali untuk menambah jumlah bibit yang bisa di tanam di pot yang lain. (Gresik Gress)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar