Perkembangan Arus Globalisasi dan Liberalisasi Industri melejit begitu
cepat dan menembus seluruh pagar pembatas yang ada dan yang pernahh ada.
Perputaran Rodanya mendera tiap jalanan yang diciptakan para cendekian
dimasa lalu, membuat segala yang mengisi ruang dan waktu menjadi aus dan
tidak terasa signifikansi dan relevansinya. Alam dan Manusia yang sudah
berabad-abad lamanya bersahabat begitu akrab, kini harus cerai berai
menuju kerusakan dan kehancuran, bahkan nilai-nilai persahabatan yang di
pegang teguh sejak zaman purba kini luluh lantah akibat kejamnya
terjangan arus industrialisasi.
Nur Faqih, budayawan kawakan asal Gresik, mengatakan, kini Masyarakat kita menjadi masyarakat yg terbuang, sebab mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengakses industri yang ada di kotanya. Mereka terisolir, ter'aleniasi' dan tersingkir dari kemajuan industri. Mereka hanya akan selalu menjadi sampah, yang menjadi bulan-bulanan obyek percobaan dan sasaran dampak negatif industri.
"Untuk itu, mestinya mulai sekarang tiap-tiap anak negeri ini harus berusaha melakukan penyadaran koqnitif minimal bagi dirinya sendiri agar masyarakat mampu memperjuangkan kepentingannya dan tidak hanya menjadi masyarakat terasing di negerinya sendiri,"jelas pria dgn rambut yg mulai beruban itu. Dikatakannya, masyarakat harus mampu merubah watak 'kemiskinan' dan mampu memposisikan diri sebagai masyarakat yang beradap. Dia menganggap masyarakat berkecenderungan kepada sikap Fatalisme yang sudah anti pati atau mati rasa terhadap perkembangan lingkungan, masyarakat bahkan dirinya sendiri.
Nur Faqih berharap, masyarakat harus berani melakukan perlawanan terhadap lingkungannya agar tidak ditelan raksasa ekonomi dan raksasa teknologi, agar mereka tidak tersingkir dari buminya sendiri. "Kita harus mempersiapkan dunia generasi mendatang secepatnya, sehingga kita tidak hanya sekadar menjadi cecunguk yg bisanya mengumbar janji,"pungkasnya.
Senada dengan Nur Faqih, Ach Fatoni, Cendekiawan muda asli Gresik, mengatakan, sudah saat nya masyarakat bangkit melawan atau hanya diam tertindas melawan dirinya sendiri."Agar Pribumi tidak Terasing di atas Tanahnya Sendiri,"kata aktivis yang kini menjadi dosen di Perguruan Tinggi swasta di Lamongan tersebut.
Nur Faqih, budayawan kawakan asal Gresik, mengatakan, kini Masyarakat kita menjadi masyarakat yg terbuang, sebab mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengakses industri yang ada di kotanya. Mereka terisolir, ter'aleniasi' dan tersingkir dari kemajuan industri. Mereka hanya akan selalu menjadi sampah, yang menjadi bulan-bulanan obyek percobaan dan sasaran dampak negatif industri.
"Untuk itu, mestinya mulai sekarang tiap-tiap anak negeri ini harus berusaha melakukan penyadaran koqnitif minimal bagi dirinya sendiri agar masyarakat mampu memperjuangkan kepentingannya dan tidak hanya menjadi masyarakat terasing di negerinya sendiri,"jelas pria dgn rambut yg mulai beruban itu. Dikatakannya, masyarakat harus mampu merubah watak 'kemiskinan' dan mampu memposisikan diri sebagai masyarakat yang beradap. Dia menganggap masyarakat berkecenderungan kepada sikap Fatalisme yang sudah anti pati atau mati rasa terhadap perkembangan lingkungan, masyarakat bahkan dirinya sendiri.
Nur Faqih berharap, masyarakat harus berani melakukan perlawanan terhadap lingkungannya agar tidak ditelan raksasa ekonomi dan raksasa teknologi, agar mereka tidak tersingkir dari buminya sendiri. "Kita harus mempersiapkan dunia generasi mendatang secepatnya, sehingga kita tidak hanya sekadar menjadi cecunguk yg bisanya mengumbar janji,"pungkasnya.
Senada dengan Nur Faqih, Ach Fatoni, Cendekiawan muda asli Gresik, mengatakan, sudah saat nya masyarakat bangkit melawan atau hanya diam tertindas melawan dirinya sendiri."Agar Pribumi tidak Terasing di atas Tanahnya Sendiri,"kata aktivis yang kini menjadi dosen di Perguruan Tinggi swasta di Lamongan tersebut.
Sampai saat ini saya masih belum tahu, siapa sebenarnya orang pribumi gresik? Ada yang bilang. Orang Pribumi Gresik adalah org2 daerah lumpur, namun literasinya belum jelas dan terperinci. Ada juga yang bilang orang pribumi gresik adalah org sekitarsekitar gunung giri. Hal ini setali tiga uang dgn lumpur, literatur dan silsilahnya juga masih remang-remang aka ndak jelas pisan. :)
BalasHapusSalam, WongGresik.