• Breaking News

    Rabu, 31 Oktober 2012

    Perairan Pantura Tercemar, Diduga Ada Pipa Bawah Laut PT Hess Pangkah Indonesia Bocor

    Biota dan ekosistem laut di perairan Gresik Utara terancam rusak berat setelah seorang Nelayan Ujung Pangkah menjumpai tumpahan minyak mentah saat sedang hendak berlayar mencari ikan ke laut lepas.
    Kontan saja, nelayan tersebut balik kanan dan melaporkanya kepada ketua nelayan setempat di daratan.
    Tumpahan Crode Oil atau minyak mentah tersebut dijumpai di dekat perairan utara platform B wilayah eksplorasi PT Hess Pangkah Indonesia Ltd Kecamatan Ujung Pangkah kabupaten Gresik, pada rabu,(31/10/2012) pukul 03.45 dini hari waktu setempat.
    Para nelayan menduga, Tumpahan Crode Oil atau minyak mentah tersebut dari kebocoran pipa gas/minyak lepas pantai di dasar laut yang muncul kepermukaan setelah terbawa arus air laut.
    Para nelayan khawatir, tumpahan minyak mentah tersebut dapat mencemari lingkungan dan membuat mereka kehilangan mata pencaharian karena banyak ikan yang mati.
    Salah seorang nelayan, Uman, mengatakan,Kejadian tersebut diketahui pada pukul  03.45 dini hari tadi oleh  salah seorang nelayan yg hendak mencari ikan.
    “dari nelayan tersebut akhirnya diketahui bahwa di tengah laut ada limbah minyak yang timbul ke permukaan laut,”katanya.
    Begitu mengetahui adanya ceceran limbah minyak dilaut, nelayan tersebut langsung balik kanan dan tiba didaratan pada pukul 04.00 wib Dan langsung melapor ke Ketua nelayan setempat.
    "Tentu saja kami merasa dirugikan atas tumpahan minyak mentah itu, karena mengakibatkan, hasil tangkapan ikan kami dapat menurun,”katanya.
    Dikatakan Uman, Selain mengakibatkan air laut tercemar, tumpahan minyak mentah tersebut juga membuat hutan mangrove yang berada di pesisir ujung pangkah dan sekitarnya terancam rusak.
    Para nelayan tersebut, meminta PT.Hess Indonesia Pangkah Ltd yang diduga menyebabkan kebocoran minyak tersebut untuk bertanggungjawab, karena para nelayan menganggap pencemaran disebabkan karena kebocoran pipa lepas pantai yang berada di dasar laut.
    Menanggapi hal tersebut, managemen PT. Hess Pangkah Indonesia mengaku sudah mengetahui peristiwa tersebut melalui seorang karyawannya yang sedang patrol  sehari sebelumnya (30/10).
    Namun, pihak managemen PT.Hess Pangkah Indonesia menolak anggapan jika tumpahan minyak mentah yang berada di dekat platform B perairan utara tersebut berasal dari kebocoran pipa minyak miliknya.
    M andriyanto ali, Emergency Respons Tim PT Hess Pangkah Indonesia,rabu(31/10)sore, mengatakan, bila keberadaan minyak mentah yang mencemari perairan tersebut bukan dari perusahaannya.
    "Meski demikian, kami mencoba melokalisir dan berusaha melakukan pembersihan dengan menggunakan absorben bom atau pelampung sejauh dua kilo meter,"katanya.
    Andriyanto terkesan menutup-nutupi dan malah melempar batu dengan mengatakan bahwa tumpahan minyak mentah tersebut bisa jadi dari perusahaan lain yang ada di wilayah perairan laut jawa seperti Oil company kapal kodeco, atau dari Santos PHE WMO.
     "Yang pasti bukan dari PT Hess Indonesia,"Kilahnya.
    Senada dengan Andriyanto, Onshore Fasility Manager PT Hess Indonesia Pangkah, Dwi Paramita, saat dikonfirmasi, mengatakan, jika keberadaan minyak mentah yang mengapung tersebut bukan disebabkan dari kebocoran pipa milik perusahaannya, namun demikian, saat ini pihaknya sudah menghentikan penyaluran minyak dan gas melalui pipa bawah laut dari pangkah menuju Manyar untuk mengetahui apakah tumpahan minyak tersebuty berasal dari pipa penyaluran.
     "Sementara kami menghentikan penyaluran pipa menuju Manyar lebih dari 24 jam untuk memastikan apakah ada kebocoran seperti dugaan semula," ujar Dwi.
    Dari penyisiran dan upaya rehabilitasi atau pembersihan air laut, Dwi mengaku hanya mendapati sebanyak 11 liter minyak mentah.
    Sementara itu, penjelasan dari managemen PT Hess Pangkah Indonesia tentang dugaan kebocoran pipa gas miliknya tersebut tentu saja sangat kontras dengan upaya pertemuan pihak managemen hess dengan pihak Muspika Kecamatan Ujungpangkah dan nelayan yang digelar pada jam 11.30 siang tadi.
     Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa PT  Hess Indonesia akhirnya berjanji untuk mengganti seluruh kerugian yang diderita para nelayan.
    Lalu, minyak mentahnya siapa yang terapung di perairan utara Gresik tersebut, jika perusahaan minyak terdekat dengan lokasi menampiknya ?

    Camat Ujung Pangkah,Suyono, menegaskan, bahwa memang sudah terjadi pencemaran di perairan gersik utara yang disebabkan tumpahan crode oil atau minyak mentah, dan pihak yang diduga menjadi penyebab pencemaran tersebut, PT Hess Pangkah Indonesia Ltd sudah berjanji memberikan ganti rugi kepada seluruh nelayan karena pencemaran tersebut meskipun secara eksplisit Hess menolak jika dituduh pencemaran tersebut disebabkan ada pipa minyak bawah laut miliknya bocor.(ik/Gresik Gress)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel