• Breaking News

    Minggu, 14 Oktober 2012

    Habitat Burung Kuntul di Indonesia Terancam Punah

    Habitat Burung Kuntul di Indonesia terancam punah, hal itu seiring dengan anomali cuaca yang terjadi di negeri yang berada tepat di garis katulistiwa tersebut yang diakibatkan pemanasan global yang terus berlangsung. 
    Burung dari keluarga Ardeidae yang berkaki panjang, berleher panjang, dan tersebar hampir di seluruh belahan dunia  tersebut terancam kepunahan karena habitatnya sangat tergantung pada iklim dan cuaca. Karena Habitat burung Kuntul hidup dan berkembang biak di lahan basah, di pantai atau terumbu karang, maka  jika musim kemarau tiba, burng yang di Malaysia dikenal dengan istilah burung Bangau tersebut akan sangat kesulitan mendapatkan asupan makanan berupa ikan, Katak, dan hewan invertebrata, sehingga jika hal itu berlangsung terus menerus maka Habitat Burung kuntul terancam punah.
    Pada tahun 2005, seorang ilmuwan Kanada yang bernama Dr Louis Lefebvre mengumumkan metode pengukuran IQ yang berkaitan dengan kebiasaan makan. Berdasarkan metode ini, burung Kuntul merupakan salah satu burung yang paling pintar. namun, karena perkembangbiakannya sangat tergantung pada  alam, maka dengan sendirinya habitatnya menjadi terancam. 
    seperti ketika surutnya air waduk di sejumlah wilayah pesisir utara Kabupaten Gresik Jawa Timur, membuat ketersediaan makanan berupa ikan dan katak menjadi semakin sedikit. 
    Seperti yang terlihat di waduk Banjarsari atau biasa dikenal dengan Waduk Bunder Desa Banjarsari Kecamatan Kebomas. Jika di musim kemarau penjang, Ribuan Kuntul Putih nampak terbang melayang-layang diudara secara bergerombol membentuk gugusan untuk kemudian hinggap kembali di daratan waduk berebut ikan santapan mereka, jika air benar-benar sudah mengering, mereka pun berpindah tempat lagi. hal ini membuat perkembang biakan burung kuntul menjadi terhambat, karena tidak memiliki sarang yang tetap.
    Muhammad habib(32), warga desa sekitar mengatakan, ribuan burung kuntul putih yang memenuhi waduk menjadi pemandangan tersendiri yang cukup menarik di musim kemarau. "mereka berebut untuk mendapatkan makanan, dan jika air waduk sudah mengering merekapun tidak terlihat lagi,"katanya. Dikatakannya, ribuan burung putih tersebut tiap musimnya terlihat tambah sedikit.
    "biasanya, dulu mereka tidak hanya mencari makanan di waduk saja, tetapi juga di sungai dan sawah, namun karena iklim atau cuaca yang belakangan tidak tentu, maka di tahun ini jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun lalu,"imbuh Habib.
    Berbeda dengan Habib, Siti Mutmainnah(23) seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Gresik, tidak sampai berfikir seperti Habib. Mutmainnah mengaku senang dengan pemandangan saat burung kuntul berburu makanan, tiap sore hari seusai pulang dari kuliah, dirinya selalu mampir melihat-lihat burung kuntul putih di waduk Bunder. "selain udaranya sejuk segar, disore hari burung-burung itu nampak berkumpul seperti sedang bercengkrama sehingga menghilangkan kepenatan saya setelah spaneng belajar,"kata gadis asal Perum Green Nirwana Cerme. waduk yang kondisinya menyusut dan kering tersebut. baginya, keberadaan vurung Kuntul tersebut bisa menjadi hiburan alternatif wisata fauna sambil menikmati keindahan panorama alam yang murah meriah. Namun, dengan semakin panasnya kondisi bumi akibat Global Warming, maka jangan heran jika dalam waktu dekat tidak akan nampak lagi habitat kuntut seperti yang sekarang masih bisa dinikmati oleh Mutmainnah.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel