• Breaking News

    Minggu, 14 Oktober 2012

    Andai Sumpah pemuda jilid II terjadi

    Rutinitas tahunan, beberapa hari lagi tepatnya tanggal 28 oktober 2012, peristiwa sumpah pemuda kembali diperingati. tujuannya ya pasti baik , niatannya juga baik, minimal mengugah kesadaran kita bahwa pemuda-pemudi ini memiliki tekat sama dalam berbicara, berjuang dan bernegara yaitu kedaulatan indonesia yang tak terganti.


    Saya pun berandai-andai, jika keesokan hari adalah hari sumpah pemuda, jadi malam ini saya sebut "malam sumpah pemuda". Saat inilah saya mencoba melakukan perjalanan imajiner, menyusuri tiap sudut kota surabaya, sembari iseng-iseng norek info kebeberapa pemuda di sudut- sudut kota yang saya temui, apa sih makna sumpah pemuda bagi mereka sekaligus bertanya masih pentingkah hal itu? dan apa fungsi peringatan sumpah pemuda bagi mereka? apakah sebagai kutang? atau sebagai celana dalam? atau sebagai bong untuk ingisep sabu2? atau sebagai kondom untuk freesex di tempat?.
    Dalam Imajinasi saya, Saat singgah dimasjid ampel, saya berjumpa ust. Abdul, seorang pemuda berkalung surban. Ia menuturkan, bahwa baginya sumpah pemuda tidak relefan dengan ajaran islam kaffah.
    " Lho kok bisa ? tanya ku.
    " Ya iyalah .. lawong sumpahnya gak pake' nama Allah! kan batal? seharusnya teks sumpah itu minimal di awali dengan wallahi atau Demi allah saya bersumpah... begitu! itu baru sah sumpahnya," tegas ust Abdul dengan mimik muka serius.
    Dari ampel saya menuju sisa-sisa perkampungan dolly yang konon pusat pelacuran terbesar di jatim, disana saya ketemu Alek yang baru keluar dari wisma agrek. ternyata si alek tidak tahu menahu tetang apa itu sumpah pemuda. alek sambil bawa botol miras hanya sempat mengatakan, "sumpah pemuda itu, sumpahnya orang yang masih muda untuk selalu mabok dan mabok. kalau sudah tua bangka ko' ngakunya muda... itu sih tua-tua tua keladi...hehehe," sambil berlalu dari hadapanku dengan sempoyongan.
    Dari Doly saya jalan terus ke arah gubeng sempat ketemu mahasiswa, dia sangat bangga dan bersyukur dengan momentum sumpah pemuda, lantas nyeletuk, "cespleng buat diproyekan! berkat hari sumpah pemuda kita punya alasan tuh, ngadain kegiatan, trus minta sumbangan dana. dan hasilnya lumayan.... coz anggaranya bisa di glembungkan" sambil nyengir dengan tangan membawa sebendel proposal kegiatan.
    Dari gubeng saya langsung banting arah ke jurusan kota lama, kota perjuangan dalam kenangan surabaya. tepatnya daerah jembatan merah yang namanya terkenal gara-gara peristiwa 10 november, tanpa sengaja saya ketemu veteran 10 november. "lagi ngapain mbah? kok ngelamun" saya menegur.
    "saya bersemedi memperingati sumpah pemuda" jawabnya lantang
    " wah gawat ! Nuwun sewu mbah mau tanya. apa bisa semangat babu runcing dikobarkan lagi?" celetuk saya.
    "Ya ndak bisa mas. Lawong harga bambu sekarang mahal. trus ngerucingi bambunya juga butuh ongkos tambahan. semua sekarang di bandrol Mas!" sambil menatap sewot sang veteran berlalu dari hadapanku.
    Menjelang pagi saya balik ke jantung kota. katanya sih disana ada diklat kaderisasi sumpah pemuda jilid 2 dan pesertanya para anak sd,smp dan sma. eh ternyata betul. tatkala sampai disana, kebetulan sedang dibacakan teks terbaru sumpah pemuda jilid 2 yang bunyi sumpahnya antara lain, begini:
    " kami bangsa indonesia mengaku berbangsa satu bangsa yang cinta akan privatisasi aset negara, cinta atas pendidikan yang jadi komoditi dikomersilkan dan menolak subsidi negara untuk kesejahteraan rakyat. dan kami bangga melihat kebijakan tidak pro terhadap rakyat miskin"
    Duh. mendengar Sumpah para pemuda jilid II ini saya jadi kaget dan ngeri. tapi kekagetan saya menjadi maklum. tatkala melihat tulisan besar di baliho yang terpapang di depan ruang diklat itu. yang berbunyi" Sumpah ini khusus hanya bagi para penerus bangsa yang pro kebijakan Neoliberalisme di Indonesia!" .

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel