Buku sejarah lokal Gresik untuk siswa SD menuai masalah. Buku yang seharusnya dibagikan secara gratis, ternyata diperjual belikan.
Seperti yang diungkapkan oleh sumber Radar Gresik yang juga menjadi kepala sekolah SD Negeri di Kabupaten Gresik. Menurutnya, pihaknya disuruh untuk membeli buku sejarah lokal Gresik tersebut untuk anak didiknya. "Katanya diwajibkan untuk membeli buku tersebut dengan harga Rp 23.500 perbukunya. Buku tersebut untuk dijadikan pegangan wajib bagi siswa kelas IV - V," katanya sambil mewanti-wanti namanya tidak ditulis.
Padahal, dirinya mengetahui bahwa buku sejarah lokal Gresik tersebut gratis karena telah dibiayai oleh BOS. Ditambahkannya, setelah dipelajari buku tersebut olehnya banyak ditemukan kesalahan. "Salah satunya adalah foto yang terbalik namanya. Juga ada kesalahan-kesalahan yang lain," ujarnya.
Di bagian lain, Wachid kepala sekolah SDN 6 Sidokumpul mengakui untuk buku sejarah dibagikan gratis. "Kalau untuk LKS Sejarah tidak ada namun untuk buku sejarah lokal Gresik kelas 4 dan 5 ada. Sudah disediakan gratis dari BOS," katanya.
Wachid yang mempunyai 238 murid ini, menjamin tidak ada pembelian. "Tidak ada murid beli buku disini," pungkasnya. 081357576150
Sementara itu PLT Diknas Gresik Nadlif mengatakan seharusnya gratis buku sejarah tersebut. "Buku tersebut dibeli dengan dana BOS dan dibagikan secara gratis di setiap sekolah. Jadi aneh apabila ada kepala sekolah yang mengaku harus membeli buku tersebut," katanya tegas.
Sedangkan untuk sejarah yang tidak sesuai dengan kenyataan, Nadlif mengakuinya. "Saya sudah baca dan saya sudah bicarakan ke penerbitnya. Katanya ada ralat dan pembetulan. Penulisnya bilang banyak referensi yang sudah dibaca. Itu akan dibenahi dan bukan salah tapi kurang penjelasan dan akan diperbarui pada penerbitan berikutnya," ujarnya.
Nadlif berharap pada penulis agar mencari sumber dari keluarga pelaku sejarah yg lebih tahu. "Jadi biar lebih jelas dan terarah," pungkasnya.
Seperti yang diungkapkan oleh sumber Radar Gresik yang juga menjadi kepala sekolah SD Negeri di Kabupaten Gresik. Menurutnya, pihaknya disuruh untuk membeli buku sejarah lokal Gresik tersebut untuk anak didiknya. "Katanya diwajibkan untuk membeli buku tersebut dengan harga Rp 23.500 perbukunya. Buku tersebut untuk dijadikan pegangan wajib bagi siswa kelas IV - V," katanya sambil mewanti-wanti namanya tidak ditulis.
Padahal, dirinya mengetahui bahwa buku sejarah lokal Gresik tersebut gratis karena telah dibiayai oleh BOS. Ditambahkannya, setelah dipelajari buku tersebut olehnya banyak ditemukan kesalahan. "Salah satunya adalah foto yang terbalik namanya. Juga ada kesalahan-kesalahan yang lain," ujarnya.
Di bagian lain, Wachid kepala sekolah SDN 6 Sidokumpul mengakui untuk buku sejarah dibagikan gratis. "Kalau untuk LKS Sejarah tidak ada namun untuk buku sejarah lokal Gresik kelas 4 dan 5 ada. Sudah disediakan gratis dari BOS," katanya.
Wachid yang mempunyai 238 murid ini, menjamin tidak ada pembelian. "Tidak ada murid beli buku disini," pungkasnya. 081357576150
Sementara itu PLT Diknas Gresik Nadlif mengatakan seharusnya gratis buku sejarah tersebut. "Buku tersebut dibeli dengan dana BOS dan dibagikan secara gratis di setiap sekolah. Jadi aneh apabila ada kepala sekolah yang mengaku harus membeli buku tersebut," katanya tegas.
Sedangkan untuk sejarah yang tidak sesuai dengan kenyataan, Nadlif mengakuinya. "Saya sudah baca dan saya sudah bicarakan ke penerbitnya. Katanya ada ralat dan pembetulan. Penulisnya bilang banyak referensi yang sudah dibaca. Itu akan dibenahi dan bukan salah tapi kurang penjelasan dan akan diperbarui pada penerbitan berikutnya," ujarnya.
Nadlif berharap pada penulis agar mencari sumber dari keluarga pelaku sejarah yg lebih tahu. "Jadi biar lebih jelas dan terarah," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar