Meski sudah jelas-jelas melanggar RTH dan tidak berijin, keberadaan reklame bando raksasa di perampatan Sentolang Jl Kapten Dulasim-Jl Veteran Gresik Jawa Timur, tetap didiamkan saja oleh Pemkab Gresik. Diduga, keberadaan reklame itu dibekingi orang-orang dekat petinggi Kabupaten Gresik.
Farid Abdillah,Ketua LSM Pudak, mengatakan, keberadaan reklame bodong tersebut menyalahi aturan, dan anehnya, Pemkab Gresik seolah membiarkan saja "Padahal, mereka sudah menerbitkan surat peringatan kepada biro pemilik reklame itu,"katanya.
Dari informasi yang dihimpun, ternyata reklame raksasa tersebut belum mengantongi izin dari Pokja reklame. Bahkan, keberadaan reklame ini jelas melanggar Perbup 22/2010 tentang reklame. Bahkan informasinya Pokja reklame melalui Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) sudah menerbitkan surat peringatan kepada biro reklame tersebut, Namun, ternyata surat itu tidak digubris.
Farid Abdillah,Ketua LSM Pudak, mengatakan, keberadaan reklame bodong tersebut menyalahi aturan, dan anehnya, Pemkab Gresik seolah membiarkan saja "Padahal, mereka sudah menerbitkan surat peringatan kepada biro pemilik reklame itu,"katanya.
Dari informasi yang dihimpun, ternyata reklame raksasa tersebut belum mengantongi izin dari Pokja reklame. Bahkan, keberadaan reklame ini jelas melanggar Perbup 22/2010 tentang reklame. Bahkan informasinya Pokja reklame melalui Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) sudah menerbitkan surat peringatan kepada biro reklame tersebut, Namun, ternyata surat itu tidak digubris.
"Kami menduga, berdirinya reklame itu tidak lepas dari keterlibatan beberapa oknum di internal Pokja reklame Dan orang kuat disekeliling penguasa,"ucap Farid.
Informasinya reklame ini sendiri dibangun oleh sebuah perusahaan advertising berinisial VM yang berasal dari Bali yang memiliki kedekatan dengan salah satu orang dekat penguasa.
Sementara itu,Kepala BPMP Agus Mualif membantah keras tudingan tersebut. "tidak ada satu pun pegawai yang terlibat dalam pendirian reklame itu, bahkan, kami sudah berusaha bertindak tegas dengan pemilik reklame itu,"katanya.
Saat ditanya soal mengapa hingga kini reklame raksasa tersebut masih berdiri, Agus Mu'alif tidak dapat menjawab.(Gresik Gress)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar