Untuk kesekian kalinya, posisi dirut PDAM Gresik Muhammad,kembali digoyang. Tidak tanggung-tanggung, goyangan itu terlontar dari Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gresik M Najib dan ketua komisi B Abdul Hamid.
Najib melontarkan pernyataan itu sewaktu ditemui di gedung DPRD Gresik sesaat sebelum mengikuti pansus. Najib mengungkapkan bahwa saat ini posisi Muhammad rawan karena banyaknya persoalan yang terjadi di PDAM Gresik.
"Proyek Rp 57 milyar dengan Dewata bila tidak selesai November ini akan menambah nilai buruk kinerja PDAM," kata Najib.
Najib menambahkan bila kerja PDAM Kabupaten Gresik selama ini dianggap tidak bagus. "Kalau pihak PDAM yang mengerjakan tidak bagus pecat saja direkturnya. Lihat saja masih banyak keluhan warga yang tidak teraliri air," tegasnya.
Senada dengan Najib, ketua komisi B Abdul Hamid juga memberi warning pada Muhammad selaku dirut PDAM Gresik. "Disuatu forum namun saya lupa kapan, Muhammad pernah menantang bila proyek Dewata pertengahan November tidak selesai akan mundur," katanya.
Sementara itu, dirut PDAM Gresik Muhammad saat dikonfirmasi membantahnya. "Saya tidak pernah bilang seperti itu. Mundur bukan kamus saya sebagai putra asli daerah Gresik. Kecuali saya diberhentikan saya menerimanya," katanya.
Muhammad mengungkapkan proyek instalasi penjernih air yang dikerjakan dewata akan selesai. "Mudah-mudahan selesai tidak molor. Kalau tidak selesai bukan salah kita tapi investor. Perjanjian sudah selesai 15 November. Kalau tidak selesai, Dewata kena denda Rp 2 milyar," sahutnya.
Seperti yang pernah diberitakan, Dewata membangun instalasi penjernih air di Krikilan Driyorejo dengan kapasitas 200 liter perdetik. Ini direncanakan untuk menambah kapasitas air di Gresik kota, Kebomas, dan Manyar.
Najib melontarkan pernyataan itu sewaktu ditemui di gedung DPRD Gresik sesaat sebelum mengikuti pansus. Najib mengungkapkan bahwa saat ini posisi Muhammad rawan karena banyaknya persoalan yang terjadi di PDAM Gresik.
"Proyek Rp 57 milyar dengan Dewata bila tidak selesai November ini akan menambah nilai buruk kinerja PDAM," kata Najib.
Najib menambahkan bila kerja PDAM Kabupaten Gresik selama ini dianggap tidak bagus. "Kalau pihak PDAM yang mengerjakan tidak bagus pecat saja direkturnya. Lihat saja masih banyak keluhan warga yang tidak teraliri air," tegasnya.
Senada dengan Najib, ketua komisi B Abdul Hamid juga memberi warning pada Muhammad selaku dirut PDAM Gresik. "Disuatu forum namun saya lupa kapan, Muhammad pernah menantang bila proyek Dewata pertengahan November tidak selesai akan mundur," katanya.
Sementara itu, dirut PDAM Gresik Muhammad saat dikonfirmasi membantahnya. "Saya tidak pernah bilang seperti itu. Mundur bukan kamus saya sebagai putra asli daerah Gresik. Kecuali saya diberhentikan saya menerimanya," katanya.
Muhammad mengungkapkan proyek instalasi penjernih air yang dikerjakan dewata akan selesai. "Mudah-mudahan selesai tidak molor. Kalau tidak selesai bukan salah kita tapi investor. Perjanjian sudah selesai 15 November. Kalau tidak selesai, Dewata kena denda Rp 2 milyar," sahutnya.
Seperti yang pernah diberitakan, Dewata membangun instalasi penjernih air di Krikilan Driyorejo dengan kapasitas 200 liter perdetik. Ini direncanakan untuk menambah kapasitas air di Gresik kota, Kebomas, dan Manyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar