• Breaking News

    Rabu, 17 Oktober 2012

    Penemu Kertas Adalah Bangsa Cina

    Kertas mulai dikenal orang kira-kira pada sekitar tahun105 Masehi. Orang yang sangat berjasa menemukan kertas adalah Ts’ailun. Ia bekerja sebagai pegawai Istana pada masa pemerintahan Kaisar Ho Ti di daratan Cina.
    Penemuan kertas ini tentu saja disambut gembira oleh masyarakat dunia. Mengingat sebelumnya orang sangat mendambakan kehadiran medua tulis yang sangat praktis dan efisien.
    Sebelum ditemukannya kertas, orang menulis di mana saja. Di dinding gua, lempengan kayu dan bamboo, di kulit binatang, bahkan di kulit tubuh manusia. Cara-cara seperti itu tentu saja sangat tidak praktis dan kurang efisien. Manusia sebagai mahluk yang berkembang atas pikirannya, terus memutar otak, mencari media tulis yang praktis dan efisien. Semua bangsa seakan berlomba menemukan media tulis yang praktis dan efisien.
    Mesir adalah bangsa yang layak mendapat acungan jempol. Mereka adalah bangsa yang pertama menemukan hal itu. Sekitar 250-200 sebelum masehi, orang Mesir telah menemukan media yang menyerupai kertas dewasa ini. Mereka menggunakan bahan dari kulit pohon Papirus.
    Pohon Papirus adalah sejenis tanaman gelagah yang hanya terdapat di Mesir dan sekitarnya. Kulit tanaman itu oleh orang-orang Mesir dikupas tipis-tipis. Kemudian antara ujung kupasan yang satu dan lainnya saling dihimpitkan. Lalu dipres dan dikeringkan. Hasil dari pekerjaan tersebut berupa lembaran-lembaran yang menyerupai lembaran kertas dewasa ini. Warnanya kecokelat-cokelatan. Diatas bahan itulah orang-orang Mesir menulis. Cara seperti itu sangat praktis dan hamper sama dengan cara modern.
    Agaknya, penemuan bangsa Mesir ini merupakan cikal bakal keberadaan kertas dewasa ini. Nama Papirus  kemudian terabadikan menjadi Paper, yang artinya kertas dalam bahasa Inggris.
    Penemuan orang Mesir ini member sinar terang bagi dunia, dan bias dicontoh oleh bangsa-bangsa lain. Namun, karena bahan bakunya hanya ada di Mesir, maka cara orang Mesir itu tidak menular ke bangsa lainnya.
    Bangsa-bangsa di dunia terus memutar otak, mencari media tulis yang lebih praktis daripada cara lama. Berbagai penemuan kemudian muncul. Diantaranya di daratan Cina. Disana orang mulai menulis diatas lembaran kain sutera. Di Indonesia, para leluhur menulis di atas daun Tal atau yang lebih dikenal dengan daun Rontal. Cara-cara seperti itu memang lebih baik disbanding cara-cara kuno, namun tentu saja masih kurang praktis. Selain itu sangat mahal dan terbatas bahannya.
    Dengan ditemukannya kertas oleh Ts’ailun, dunia seakan terbebas dari kesulitan besar. Berbagai informasi, berita dan ilmu pengetahuan dapat menyebar dengan mudah dan cepat. Dan itu berarti perkembangan besar bagi kebudayaan umat manusia di muka bumi.
    Cara yang ditawarkan Ts’ailun ialah dengan menggunakan bahan dari bambu. Pertama-tama, bamboo dipotong-potong, kemudian direbus di dalam tungku dengan temperature panas tertentu. Selanjutnya ditumbuk menjadi bubur. Setelah itu bubur bamboo tersebut di pres. Hasil pengepresan itu selanjutnya di jemur. Jadilah lembaran kertas seperti yang diinginkan.
    Cara Ts’ailun ini lebih memungkinkan untuk di contoh oleh bangsa-bangsa lain. Karena bahannya mudah diperoleh serta bias pula menggunakan bahan lain selain bamboo, seperti kayu, jerami, kapas dan lainnya.
    Seiring perkembangan zaman, pembuatan kertas juga berkembang dengan pesatnya. Melibatkan teknologi canggih dan pemilihan bahan yang baik. Bermacam-macam kertas telah dapat kita jumpai dengan mudah dimana-mana. Yang artinya kebutuhan akan kertas sudah tidak menjadi masalah lagi. Kertas apapun yang kita inginkan bias kita peroleh dengan mudah.
    Kini, kebutuhan akan kertas tidak lagi menjadi masalah, sebab kertas ada dimana-mana dengan berbagai macam jenis, ukuran, warna dan harga. Namun, ada masalah lain yang timbul akibat melimpahnya kertas. Kertas-kertas yang tidak terpakai sering bertumpuk menjadi sampah. Berbagai upaya dilakukan, antara lain dengan mendaur -ulang –kan kembali. Sampah kertas diolah menjadi kertas baru lagi. Atau sampah kertas dirajang kecil-kecil untuk pengaman barang-barang pecah belah. Tapi tentunya itu untuk sampah yang dalam jumlah banyak.
    Bagaimana dengan sampah kertas dirumah kita yang jumlahnya relative kecil?, yang tidak mungkin dijual ke pabrik untuk didaur ulang, atau dijual ke perusahaan angkutan untuk pengaman barang pecah belah?, akankah kita diamkan saja?,
    Ada cara lain untuk mengatasinya, cara itu mungkin bias menjadi sangat menarik dan menghasilkan sesuatu yang bermanfa’at dan bernilai ekonomi cukup tinggi. Di antaranya adalah untuk membuat barang seni atau mainan. Misalnya sebagai bahan pembuat topeng kertas yang menarik dan bernilai ekonomis tinggi. Mau tahu caranya ?, ikuti ulasan berikutnya. (bersambung).

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel