• Breaking News

    Kamis, 11 Oktober 2012

    Kutuk kelo Kuning, Sensasi Kenikmatan Tradisional

    Ikan Gabus atau yang biasa dikenal dengan sebutan Ikan Kutuk, kini banyak di buru untuk dijadikan menu santapan, selain karena khasiatnya yang dapat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, daging ikan Kutuk terasa cukup gurih dan lezat  saat dibuat menu santapan. Di Kabupaten Gresik Jawa Timur, ikan Kutuk seringkali diolah menjadi menjadi hidangan special berupa Asem-asem ikan kutuk atau kelo kunir  ikan gabus yang memiliki cita rasa khas. Selain sensasi kelezatan rasanya, hidangan tradisional tersebut, memiliki kandungan gizi yang tinggi dan baik untuk kesehatan, termasuk mempercepat penyembuhan pasca operasi, ibu melahirkan, luka bakar serta menurunkan kolesterol.  Asem asem ikan gabus atau kelo kuning ikan kutuk, adalah salah satu hidangan tradisional warga Gresik yang kini semakin populer dan banyak diburu masyarakat. Selain  kelezatan dagingnya, hidangan tradisional berbahan baku ikan tawar ini, memiliki banyak khasiat, diantaranya mempercepat penyembuhan pasca operasi, ibu melahirkan, luka bakar serta menurunkan kolesterol. meski begitu, ternyata untuk mendapatkannya tidak begitu mudah, hanya ada beberapa warung di Gresik yang menyediakan menu spesial asem-asem ikan kutuk. Salah satunya warung milik Muhammad Sakrim di Desa Setrohadi, Kecamatan Duduksampeyan. Sulitnya mendapatkan pasokan  ikan kutuk menjadi kendala tersendiri bagi para pecinta ikan gabus, sebab jenis ikan ini memang sulit untuk di ternak dan dibudidayakan. Namun, Sakrim mengatasi kendala tersebut dengan berlangganan pasokan dari warga sekitar. Karena itu, warung yang berada tepat di jalur poros pantura depan pom bensin yang menghubungkan kota Gresik dengan lamongan ini, selalu dipadati para pelanggan, terutama pada waktu jam makan siang. karena sulitnya mendapatkan ikan Gabus atau ikan Kutuk ini, sakrim, sang Pemilik warung, yang sudah 22 tahun menekuni usahanya ini, hanya mampu menyediakan daging ikan kutuk, sebanyak 7 kilogram perharinya. “karena sulitnya mendapatkan pasokan, kami hanya mampu melayani 7 kilogram perhari”, ujar Sakrim. Kelo asem kutuk ini memang di sajikan dengan cara sangat sederhana. Namun kelebihan menu ini terdapat pada ramuan khas bumbu jawa yang terdapat pada kuahnya.

    "Cara pengolahannya, ikan gabus terlebih dahulu di bersihkan sisiknya, untuk menghilangkan bau amis. Selanjutnya, ikan di potong-potong ukuran kecil agar bumbu mudah meresap dan akan mudah menyantapnya.  Bumbu tradisional menjadi bagian utama dalam proses pembuatan kuah gabus, seperti Kunir, kunyit, bawang merah, bawang putih, cabe dan garam serta sedikit buah asem sebagai penambah rasa kecut. sebelum dimasukkan kedalam air, Bumbu bumbu tersebut harus di haluskan terlebih dahulu,"jelas Sakrim panjang lebar. Selain rasanya yang nikmat, para pelanggan percaya, menu ikan gabus bisa menjadi obat alternatif mengobati penyakit dalam seperti liver dan maag.  Zainuddin(37) warga Cerme penggemar asem asem ikan kutuk, mengatakan, sangat menyukai asem-asem ikan kutuk. selain aroma asam dan pedas, dipadu dengan serat dagingnya yang lembut, kelo Kuning Ikan Kutuk menimbulkan sensasi luar biasa. “Banyak kandungan vitamin yang cukup baik bagi kesehatan, apalagi paduan kunyitnya juga mendukung rasa dan khasiatnya”, ujar Zainuddin  saat menikmati hidangan.

     Menu tradisional khas pesisir ini, akan terasa lebih nikmat jika dimakan dengan menggunakan nasi jagung yang kondisinya masih hangat. untuk bisa menikmati hidangan istimewa tersebut, kita cukup mengeluarkan kocek sebesar 12 ribu rupiah tiap porsinya

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel