Ikan Gabus atau yang
biasa dikenal dengan sebutan Ikan Kutuk, kini banyak di buru untuk dijadikan
menu santapan, selain karena khasiatnya yang dapat mencegah dan mengobati berbagai
macam penyakit, daging ikan Kutuk terasa cukup gurih dan lezat saat dibuat menu santapan. Di Kabupaten Gresik
Jawa Timur, ikan Kutuk seringkali diolah menjadi menjadi hidangan special berupa
Asem-asem ikan kutuk atau kelo kunir ikan
gabus yang memiliki cita rasa khas. Selain sensasi kelezatan rasanya, hidangan
tradisional tersebut, memiliki kandungan gizi yang tinggi dan baik untuk
kesehatan, termasuk mempercepat penyembuhan pasca operasi, ibu melahirkan, luka
bakar serta menurunkan kolesterol.
Asem asem ikan gabus atau kelo kuning ikan kutuk, adalah salah
satu hidangan tradisional warga Gresik yang kini semakin populer dan
banyak
diburu masyarakat. Selain kelezatan dagingnya, hidangan tradisional
berbahan baku ikan tawar ini,
memiliki banyak khasiat, diantaranya mempercepat penyembuhan pasca
operasi, ibu
melahirkan, luka bakar serta menurunkan kolesterol. meski begitu,
ternyata untuk mendapatkannya tidak begitu mudah, hanya ada beberapa
warung di Gresik yang menyediakan menu
spesial asem-asem ikan kutuk. Salah satunya warung milik Muhammad Sakrim
di
Desa Setrohadi, Kecamatan Duduksampeyan. Sulitnya mendapatkan pasokan
ikan kutuk menjadi kendala
tersendiri bagi para pecinta ikan gabus, sebab jenis ikan ini memang
sulit untuk di ternak dan dibudidayakan. Namun, Sakrim mengatasi kendala
tersebut dengan berlangganan pasokan dari warga sekitar. Karena itu,
warung
yang berada tepat di jalur poros pantura depan pom bensin yang
menghubungkan kota Gresik dengan
lamongan ini, selalu dipadati para pelanggan, terutama pada waktu jam
makan
siang. karena sulitnya mendapatkan ikan Gabus atau ikan Kutuk ini, sakrim, sang Pemilik warung, yang sudah 22 tahun menekuni usahanya ini, hanya mampu
menyediakan daging ikan kutuk, sebanyak 7 kilogram perharinya. “karena sulitnya mendapatkan pasokan, kami hanya
mampu melayani 7 kilogram perhari”, ujar Sakrim. Kelo asem kutuk ini memang di sajikan dengan cara sangat sederhana. Namun
kelebihan menu ini terdapat pada ramuan khas bumbu jawa yang terdapat pada
kuahnya.
"Cara pengolahannya, ikan gabus terlebih dahulu di bersihkan sisiknya, untuk
menghilangkan bau amis. Selanjutnya, ikan di potong-potong ukuran kecil agar
bumbu mudah meresap dan akan mudah menyantapnya. Bumbu
tradisional menjadi bagian utama dalam proses pembuatan kuah gabus,
seperti Kunir, kunyit, bawang merah, bawang putih, cabe dan garam serta
sedikit buah asem sebagai
penambah rasa kecut. sebelum dimasukkan kedalam air, Bumbu bumbu
tersebut harus di haluskan terlebih dahulu,"jelas Sakrim panjang lebar. Selain
rasanya yang nikmat, para pelanggan percaya, menu ikan gabus bisa
menjadi obat alternatif mengobati penyakit dalam seperti liver dan maag.
Zainuddin(37) warga Cerme penggemar asem asem ikan kutuk, mengatakan,
sangat menyukai asem-asem ikan
kutuk. selain aroma asam dan pedas, dipadu dengan serat dagingnya yang
lembut, kelo Kuning Ikan Kutuk menimbulkan sensasi luar biasa. “Banyak
kandungan vitamin yang cukup baik bagi
kesehatan, apalagi paduan kunyitnya juga mendukung rasa dan khasiatnya”,
ujar Zainuddin saat menikmati hidangan.
Menu tradisional khas pesisir ini, akan terasa lebih nikmat jika
dimakan dengan menggunakan nasi jagung yang kondisinya masih hangat.
untuk bisa menikmati hidangan istimewa tersebut, kita cukup mengeluarkan
kocek sebesar 12 ribu rupiah tiap porsinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar