Bagi anda yang akan membeli hewan kurban untuk merayakan hari raya Idul Adha harus benar-benar mencermati hewan yang akan di beli. Sebab jika tidak meneliti secara cermat sebelum membelinya, dikhawatirkan para calon pembeli akan dirugikan karena hewan yang dibelinya tidak dalam keadaan sehat atau masih belum dewasa.
Seperti yang diungkapkan Reni Bintari, Kepala Bidang Peternakan, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik.
Reni mengatakan, dari Hasi Pemeriksaan Ante Mortem petugas peternakan terhadap
hewan kurban yang di jual di sentra Penjualan hewan kurban di beberapa tempat
di Kabupaten Gresik, diketahui sebanyak 30 persen-nya belum dewasa. Wow, tentu anda tidak ingin membelinya bukan.
Dikatakan Reni Bintari, pihaknya memperingatkan kepada
para calon pembeli hewan ternak kurban di Gresik agar selalu menanyakan tentang
hewan ternak kurban yang akan dibeli.
“Sudah dewasa atau belum, sebab hewan dewasa adalah syarat sahnya hewan sebagai kurban,” ujarnya.
Untuk mengetahui apakah hewan tersebut sudah dewasa atau belum, Reni memberikan sedikit bocoran, yaitu bahwa hewan dikatakan sudah dewasa jika minimal tumbuhnya 2 gigi depan secara permanen. sedangkan dari segi usia, ternak dewasa biasanya untuk kategori kambing sudah berumur 1 tahun dan sapi 2 tahun.
Masih menurut Reni Bintari, harga ternak hewan kurban di
Gresik saat ini mengalami kenaikan. Dari hasil laporan petugas dilapangan harga
sapi rata-rata mencapai Rp. 10 juta – Rp. 18 juta hal ini mengalami kenaikan Rp.
2 juta – 3 juta dari harga tahun lalu. Sedangkan harga kambing ada yang
mencapai Rp. 6 juta untuk kambing jenis peranakan Etawa (PE). Sedangkan kambik
kacangan yang kecil masih ada yang berharga Rp. 900 ribu.
Memang diakui Reni, saat-saat seperti ini
biasanya penjual sengaja menjual hewan ternak yang belum dewasa. para penjual secara cerdik menyembunyikan dan menyamarkan dengan ternak lain.
“saat kami periksa secara
acak pada 2 sentra penjualan kambing di GKB. Sekitar 30% kambing ternyata belum
dewasa dan belum memenuhi syarat sahnya sebagai ternak kurban,”jelas Reni.
Sedangkan pemeriksaan di sentra penjualan sapi yang
dilakukan drh. Sutrisno di Romo dan Meduran, Manyar. Dari 36 sapi yang
diperiksa ternyata 5 diantaranya belum dewasa.
“kami lakukan acak saja dengan
memeriksa sapi yang kecil, ternyata benar sapi tersebut memang belum poel,”ujar
drh. Sutrisno, alumni Fakultas Kedokteran Hewan Unair tersebut.
Tentang
kewaspadaan lain misalnya penyakit hewan berbahaya
(zoonosis), 2 dokter hewan alumni Unair ini memang belum menemukan
penyakit
berbahaya.
“hanya kami mendapati semacam penyakit flu, mata dan kulit.
Penyakit
itu tidak berbahaya, kami hanya menyarankan untuk memberi semacam
salep”.
Agar
lebih aman Petugas Peternakan ini juga menyarankan agar membeli hewan
ternak
yang memang berasal dari Gresik atau dari Jawa Timur. Karena selama ini
Gresik
dan Jawa Timur adalah daerah yang bebas Anthrax. (Gresik Gress)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar