• Breaking News

    Senin, 15 Oktober 2012

    Keranjang parcel Berbahan Limbah Lebih Menguntungkan

    Bagi kebanyakan orang, Enceng Gondok dan Pelepah pisang biasanya dibuang karena dianggap sampah yang hanya mengotori lingkungan. Namun, ditangan para pengrajin yang kreatif, kedua jenis sampah tersebut dapat menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis. Di Kabupaten Gresik Jawa Timur, kedua jenis sampah tersebut digunakan warga untuk mengganti Rotan yang lebih mahal harganya jika digunakan sebagai bahan baku kerajinan.
    Seperti yang dilakukan para pengrajin keranjang parcel di kampung parcel Dusun Kletak Desa Putat Lor Kecamatan Menganti Gresik Jawa Timur, mereka memanfa'atkan kedua jenis sampah tersebut untuk bahan baku pengganti pembuat keranjang parcel.
    H Marli(53), salah satu pengrajin keranjang parcel di dusun Kletak mengaku, ide awal penggunaan pelepah pisan dan enceng gondok untuk digunakan sebagai bahan keranjang parcel disebabkan tingginya harga beli Rotan yang notabene sebagai bahan baku utama kerajinan keranjang parcel. "sekarang kami malah kuwalahan melayani pesanan keranjang parcel, karena dengan dua bahan limbah tersebut harga keranjang kami dapat terjangkau masyarakat,"katanya.
    Untuk membuat keranjang parcel, pertama-tama yang harus dilakukan adalah memotong-motong bahan baku yag sudah kering sesuai ukuran, lalu menyusun bahan baku yang sudah dipotong menjadi aneka anyaman dan kerangka parcel yang dimaksud. Setelah semua bahan siap, proses selanjutnya adalah merangkai bahan-bahan tersebut hingga akan kelihatan bentuknya. agar tidak mudah rusak, kerangka parcel diberi paku biar kencang dan kuat. Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah pengecatan atau pewarnaan sesuai selera.
    Dikatakan H Marli, Untuk wilayah pemasarannya, Selain dari beberapa daerah di Jawa Timur, permintaan cukup tinggi juga datang dari luar daerah di Jawa Timur seperti Jakarta, Makasar dan beberapa wilayah di Sumatera.
    Untuk memenuhi banyaknya pesanan, pria yang sudah belasan tahun menekuni usahanya tersebut menambah jumlah pekerja sekaligus jam kerja. "Sebelumnya,saya hanya memiliki enam pekerja, seiring dengan banyaknya pesanan saya menambah jumlah pekerja sebanyak lima belas orang yang kebanyakan masih tetangga yang tidak jauh dari rumah"katanya.
    Keranjang parcel maupun keranjang buah buatan Marli ada berbagai macam jenis dan motif, tergantung permintaan pelanggan. Sedangkan harganya juga tergolong cukup murah, untuk keranjang parcel berukuran kecil harganya 10 ribu rupiah sementara untuk keranjang parcel besar harganya mencapai 50 ribu rupiah. "Awalnya, Kendala paling utama adalah ketersediaan bahan baku yang kami gunakan yaitu dari rotan yang harganya terbilang cukup mahal,namun kini kami bisa bernafas lega setelah menemukan bahan baku yang lebih murah, yaitu pelepah pisang dan enceng gondok,"Ucap Marli.
    Pria dengan dua putra tersebut berharap, pemerintah dan pihak-pihak terkait mau membuka mata dengan cara memberikan fasilitas bantuan dan kemudahan bagi para pengrajin seperti dirinya, sehingga usaha kecil yang dirintis para pengrajin seperti dirinya dapat terus berkembang dan bersaing ditengah banyaknya produk-produk impor berbahan sintetis yang membanjiri pasaran dalam negeri.

    3 komentar:

    1. jauh ya,, coba aja di wilayah palembang kan lebih gampang cara pesannya.

      BalasHapus
    2. coba di Jakarta orang2nya seperti ini.. pasti gak akan banyak sampah -_-

      BalasHapus
    3. Bingkisan parcel juga bisa menggunakan bahan dari kertas.

      BalasHapus

    Fashion

    Beauty

    Travel